Cara Pintar Mendelegasikan Tugas

Senin, 21 Maret 2011



Kerja tim baik adalah yang mampu, bersedia, bahkan rela berpartisipasi secara aktif, serta memberikan performa terbaiknya bagi pekerjaan dan perusahaan. Untuk menggerakkan tim hingga seperti ini, atasan perlu mendelegasikan tugas-tugas kepada bawahan, karena sebagai pemimpin, tentu banyak tugas yang diemban dan tak mungkin ditangani sendiri.

Namun menurut www.advancingwoman.com, banyak pemimpin, terutama wanita, merasa ragu membagikan tugas atau pekerjaan kepada anggota timnya. Alasannya, mereka menganggap bisa menangani tugas-tugasnya sendiri, merasa wajar jika mengerjakan sendiri sesuatu yang menjadi keahliannya, karena wanita sukses kebanyakan merupakan tipe manusia perfeksionis, dan karena jika melakukannya sendiri, mereka yakin hasilnya akan sempurna.

Atasan yang memberikan pendapat seperti itu tidak menyadari kalau selain merepotkan diri sendiri, dia juga telah menjadikan dirinya sebagai pemimpin tidak baik. Yang perlu dipahami seorang pemimpin adalah, selain mengemban amanat untuk memajukan perusahaan, dia juga memiliki tanggung jawab untuk mendorong anggota timnya agar mampu berpoduktivitas secara maksimal.

Mendelegasikan tugas bukan berarti memberikan instruksi tentang apa yang harus dilakukan, melainkan untuk memastikan bahwa setiap target yang ditetapkan dapat dicapai. Agar Anda tidak fobia mendelegasikan tugas, berikut tips suksesnya dari Kevin Wu Result Consultant yang dikutip dari VIVAnews.com;

1. Lihat kemauannya Segala sesuatu harus dilandasi oleh kemauan kuat. Anggota tim yang memiliki kemauan yang kuat pantas anda berikan tanggung jawab lebih agar kelak mereka dapat mendapatkan posisi yang lebih baik. Sebab, bagi individu yang memiliki kemauan, segala rintangan akan dihadapinya untuk menyelesaikan misinya.

2. Ukur kemampuannya
Setiap individu punya kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu Anda harus menyesuaikan pekerjaan atau tugas yang sesuai dengan kompetensi orang tersebut. Anda pun perlu mencermati seberapa dalam pengetahuan dan keahlian serta perilakunya.

3. Berdayakan dirinya
Sebagai pimpinan Anda harus membangun komunikasi yang terbuka dan jujur. Berikan juga umpan balik yang memberdayakan agar si individu dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga kelak semakin banyak lagi tugas serta tanggung jawab yang mampu ditanggung sehingga di sisi lain semakin meningkat pula kesejahteraannya.

Karya Digital Art Imajinatif dari Nik Ainley

Kamis, 17 Maret 2011

Karya Digital Art Imajinatif dari Nik Ainley 
 Nicholas Ainley atau lebih akrab dikenal dengan Nik Ainley adalah salah satu digital artist yang cukup populer karna karya-karya illustrasi digitalnya yang luar biasa. Karya-karyanya telah banyak disertakan diberbagai majalah digital art baik online maupun offline, serta menjadikannya sebagai salah satu influence bagi digital artist lainnya untuk berkarya. Pada dasarnya, Nik Ainley menggunakan Adobe Photoshop untuk menciptakan karyanya. Namun dibeberapa illustrasi, kita dapat melihat sentuhan aplikasi cinema 4D dan Adobe Illustrator. Silahkan menikmati karya Nik Ainley berikut ini, Semoga terinspirasi!



Karya Digital Art Imajinatif dari Nick Ainley

Karya Digital Art Imajinatif dari Nick Ainley

Karya Digital Art Imajinatif dari Nick Ainley

5 Elemen Penting Website Corporate

5-Elemen-Penting-Website-Corporate


Website corporate / perusahaan merupakan perpanjangan tangan secara online dari sebuah perusahaan. Selain fungsinya untuk memberikan informasi, tak jarang juga banyak perusahaan menggunakan websitenya untuk mendapatkan klien baru.
Pada kesempatan ini kita akan membahas beberapa elemen penting yang biasanya / wajib terdapat pada desain website corporate. Ok, langsung saja kita mulai.

1. Tagline / Slogan Perusahaan

Bisa bagian dari logo, bisa juga tidak. Yang pasti fungsi tagline adalah meringkas produk / jasa yang di tawarkan perusahaan kepada konsumen. Sehingga dalam sekejab saja pengunjung sudah tahu secara garis besar tentang perusahaan tersebut. Biasanya mulai dari 2 kata hingga 1-2 kalimat pendek, Kalau sudah lebih dari itu sudah bukan tagline lagi.

2. Informasi Perusahaan & Kontak

Ini jelas mutlak ada di website corporate, pengunjung jadi bisa mengetahui latar belakang perusahaan, jasa yang di tawarkan bahkan sampai ke jajaran direksi jika perlu. Yang tak kalah penting adalah info kontak, mulai dari nomor telepon, email dan alamat yang jelas. Untuk alamat bisa juga di bantu dengan menambahkan peta (bisa di buat ilustrasi peta sendiri atau dengan menggunakan google maps).

3. Jasa / Produk yang Di Tawarkan + Foto

Info produk harus bisa di komunikasikan dengan mudah sehingga pengunjung dapat dengan cepat menangkap tujuan perusahaan ini dan apa keuntungannya untuk konsumen. Lebih baik lagi jika di perkuat dengan foto produk. Kalau produk fisik mutlak di foto dengan baik, kalau perlu gunakan jasa fotografer profesional dan highlight elemen penting yang ada pada produk.
Kalau produk tak berwujud (jasa / digital goods), maka gunakan gambar produk yang sebenarnya. Bisa berupa portfolio, foto event yang sedang di selenggarakan (untuk event organizer misalnya). Intinya tampilkan sejelas mungkin produk yang di tawarkan.

4. Call to Action

Biasanya berupa tombol dengan kata-kata seperti “Pesan Sekarang – Dapatkan Potongan Harga 35%” atau yang sejenisnya. Bisa juga semudah “Hubungi Kami Hari Ini Juga!”. Tujuannya untuk mengubah pengunjung menjadi klien potensial yang bisa kita hubungi dan akhirnya bisa menjadi klien kita. Pada akhirnya tujuan semua website komersial memang untuk konversi bukan? :)

5. Blog / News

Bagian yang satu ini biasanya di jadikan anak tiri pada website corporate. Namun kalau di gunakan secara benar blog bisa menjadi salah satu media marketing yang efektif tanpa harus membuang biaya yang besar. Gunakan blog / news untuk memberikan info menarik yang berkaitan dengan produk / jasa perusahaan, selain sebagai media press release perusahaan.

Inspirasi Desain Website Corporate

Berikut ini beberapa contoh website corporate yang terlihat sedikit berbeda dari biasanya, tetapi tetap terasa aura profesionalnya. Dan yang paling penting mereka tetap dapat dengan jelas memberikan informasi “mereka itu siapa” dengan mudah kepada pengunjung.


Aol
aol_corp


 Duchy Originals
duchy_originals


Dyson UK
dyson


Goldman Sachs
goldman


GreenHill SAVP
Greenhill


IDC – Industrial Door Contractors
idc


Intel
intel


Scout
scout


Sustain Ability
sustainability


Trek Bikes
trek

Kesimpulan

Desain website corporate tidak harus selamanya membosankan. Untuk dapat menghasilkan desain seperti contoh di atas kita harus mendalami dulu visi, budaya, produk dan nilai perusahaan. Dari sana kita baru bisa memutuskan akan menonjolkan bagian mana dari perusahaan, setelah itu baru kita masuk ke tahap desain yang bisa mendukung visi, budaya, produk dan nilai perusahaan tersebut tanpa melupakan unsur komunikasi yang mudah di terima oleh pengunjung.
Bagaimana menurut kamu? Apakah desain website corporate itu selamanya harus membosankan? Atau ada cara lain agar website perusahaan bisa menjadi pusat perhatian di kalangan Netizen?

Psikologi Warna Pada Desain Grafis

psikologi_warna_pada_desain_grafis

Warna berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain. Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis kepada semua orang yang melihatnya. Malah di dalam terapi kesehatan, warna tertentu di gunakan untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh, menarik kan?

Kali ini kita akan membahas tentang psikologi warna di dalam desain grafis (contoh yang saya berikan akan berbentuk desain website karena kebetulan saya bergelut di bidang ini) tapi tidak berarti efeknya akan berbeda dengan print atau media yang lain, efek dasarnya akan tetap sama.

Merah


psikologi_warna_merah

Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi ‘panas’ , ‘berani’ , ‘marah’ dan ‘berteriak’. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy.
Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat berbeda.

psikologi_warna_merah_contoh

Hijau

psikologi_warna_hijau

Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap.
Kalau warna merah di atas bisa di ibaratkan sebagai musik rock dengan hentakan keras dan cepat, maka warna hijau bisa di ibaratkan sebagai musik klasik (atau musik-musik meditasi). Maka itu berhati-hatilah memadukan merah dan hijau, karena akan sedikit bermasalah. Atau tambahkan saja kuning sehingga menjadi musik Reggae :P


psikologi_warna_hijau_contoh

Biru

psikologi_warna_biru

Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang ‘dingin’. Kalau di dunia desain, biru sering di sebut “warna corporate” karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang  dan bersifat penyendiri.
Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang sedih (langit biru di malam hari?). Biru juga bisa di pakai untuk menurunkan nafsu makan, karena berkonotasi dengan racun. Jadi gunakanlah warna biru untuk mendesain box obat diet.

psikologi_warna_biru_contoh

Kuning

psikologi_warna_kuning

Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan menurut saya sedikit ‘melompat-lompat’. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita.
Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna kuning atau merah (yang masih satu garis keturunan).

psikologi_warna_kuning_contoh

Ungu

psikologi_warna_ungu

Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan. Saya jadi ingat desain baju penyihir / dukun / sejenisnya di jaman medieval, kebanyakan di dominasi warna ungu. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di alam.
Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan warna lain, kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding dengan warna ungu.

psikologi_warna_ungu_contoh

Coklat

psikologi_warna_coklat

Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan ’sophisticated’ karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan ‘mahal’ desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda.
Dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa ‘dapat di andalkan’ dan ‘kuat’. Saya membayangkan warna coklat bisa di gunakan di firma hukum sebagai warna utama perusahaan mereka.

psikologi_warna_coklat_contoh

Oranye

psikologi_warna_oranye

Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu ‘kuat’ dan ‘hangat’. Warna ini sering di gunakan pada tombol website yang penting, seperti ‘buy now’ , ‘register now’ dan lainnya yang sejenis, istilahnya adalah ‘call to action’ button.
Dari sisi psikologis sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai untuk menarik perhatian orang.

psikologi_warna_oranye_contoh

Merah Muda

psikologi_warna_merahmuda

Merah muda adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih menggambarkan ‘gairah yang berani’.
Tetapi banyak juga desainer yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah desain bisa menjadi terlihat unik.

psikologi_warna_merahmuda_contoh

Putih

psikologi_warna_putih

Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).

psikologi_warna_putih_contoh

Hitam

psikologi_warna_hitam

Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk). Tapi tidak selalu efektif di dalam kasus tipografi.

psikologi_warna_hitam_contoh

Kesimpulan

Kombinasi warna yang tepat dapat memberikan karakter dan vibrasi pada suatu desain. Warna juga bisa di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang yang melihat desain kita dan pada akhirnya mengerti pesan yang kita sampaikan melalui visual secara keseluruhan.
Sekarang pertanyaannya, apa warna favorit kamu? dan mengapa?

PSIKOLOGI WARNA DALAM PEMASARAN

Postingan kali ini mengingatkan saya kepada atraksi sulapnya Romi Rafael. Terkadang, selain hipnotis, Romi sering memperagakan atraksi hipnotis dengan cara lain, yaitu dengan mempengaruhi pikiran alam bawah sadar korban melalui kata-kata tanpa sedikitpun membuat korbannya tertidur. Apakah anda percaya bahwa pengulangan kata-kata dapat mempengaruhi prilaku terhadap apa yang akan dilakukan seseorang nantinya?? yaa..kalau ditanyakan kepada saya, jawabannya 'Ya!' saya percaya!

Begitu juga halnya dengan pengaruh warna pada strategi marketing dan pemasaran. Para peneliti di luar negeri sana percaya, bahwa warna berperan cukup besar dalam mempengaruhi keputusan seseorang membeli sebuah produk. Pernahkah anda melihat bagaimana warna yang diberikan untuk desain kemasan makanan anak-anak yang terlihat meriah dengan paduan warna-warna cerah seperti kuning dan orange? atau..kenapa juga situs2 dewasa (17 +) sering didominasi dengan warna merah? (eits..saya liat iklannya, gak ngunjungi situsnya lho.. :D) atau lagi.. kenapa logo speedy juga didominasi warna merah? pernahkah bereksperimen mengganti warna logo speedy tersebut dengan warna lain? dan bagaimana kelihatannya??

Hmm..mustahil jika kenyataan2 di atas adalah suatu kebetulan. Ada sebuah konsep warna yang coba ditanamkan dalam produk-2 tersebut, Sebuah konsep warna yang menurut desainer grafis profesional sebagai psikologi warna. Bahwa berarti, setiap warna mewakili image gaya dan sifat tersendiri yang memberi kesan pada suatu produk, dan jika calon konsumen melihatnya..maka akan terpengaruh oleh kesan tersebut dan membelinya.

Berikut beberapa kesan, sifat dan emosi tertentu yang mampu dipancarkan dari suatu warna (dari berbagai sumber) :

Merah - kegembiraan, kekuatan, seks, gairah, kecepatan, bahaya.
Biru - kepercayaan, kehandalan, kekuasaan, kebersamaan, kesejukan.
Kuning - kehangatan, sinar matahari, kegembiraan, kebahagiaan
Orange - muda, kehangatan, bersemangat,
Hijau - alam, segar, dingin, pertumbuhan, perkembangan, melimpah, Natural
Ungu - kerajaan, spiritualitas, martabat, harga diri
Pink - lembut, manis, pemeliharaan, keamanan
Putih - murni, perawan, bersih, muda, ringan.
Black - kecanggihan, elegan, menggoda, misteri
Emas - prestise, mahal, Anggun
Perak - prestise, dingin, ilmiah


Memang tidak ada seorang pun yang menjamin bahwa seseorang akan membeli sebuah produk hanya karena melihat warna dari kemasan produk tersebut. Tapi setidaknya, warna mampu menampilkan kesan dari suatu emosi tertentu yang akan mempengaruhi calon konsumen untuk mengambil keputusan. So, buat para desainer grafis, sudah saatnya memperhatikan setiap warna yang anda berikan pada desain anda.

semoga bermanfaat..! :D

5 Hal Penting Terkait WARNA pada DESAIN GRAFIS

 
Warna adalah poin vital dalam dunia desain grafis. Setiap desainer grafis dituntut untuk selalu kreatif dalam menggunakan warna. Oleh karena itu, mempelajari teori warna dan hal-hal yang dapat membantu meningkatkan kreasi desainer grafis dalam bekerja dengan warna seakan menjadi suatu keharusan yang tidak terelakkan. Pada artikel kali ini, akan diuraikan beberapa poin penting terkait dengan penggunaan warna pada desain grafis. 


1. Color Wheel (Roda Warna)
Color Wheel merupakan teori dasar warna yang digambarkan dalam bentuk lingkaran (roda). Terdiri dari tiga warna dasar, yaitu merah, biru, dan kuning. Selanjutnya, kombinasi dari tiga warna dasar ini melahirkan warna-warna baru berupa warna sekunder. Warna sekunder terdiri dari Oranye, Ungu dan Hijau. Kombinasi antara warna sekunder dengan warna dasar (primer) melahirkan warna-warna lainnya berupa warna tersier. Warna tersier terdiri dari : kuning-oranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu, merah-ungu, dan merah-oranye. Akhirnya, warna-warna tersebut kemudian digambarkan berupa sebuah lingkaran warna yang kita kenal sekarang dengan istilah Color Wheel.

Beberapa aturan dasar terkait color wheel :

a. Monochromatic Color
Monochromatic Color merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.




b. Warna Analog
Warna analog merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink.



c. Warna pelengkap
Beberapa desain butuh sebuah nilai kontras yang cukup untuk menarik perhatian lebih dari pembaca visual. Saat itulah kita menggunakan kombinasi dari warna-warna pelengkap. Misal : biru dan oranye, merah dan hijau, dll.



d. Warna Triad
Teori roda warna diatas menjelaskan bagaimana warna-warna dasar melahirkan berbagai warna baru disekitarnya. Cukup ampuh jika kita ingin bermain dengan variasi warna-warna yang berbeda. Ada banyak sekali kombinasi warna selain warna dasar untuk membuat sebuah desain tampak unik dan berbeda dari biasanya. Misal : Peleburan warna kuning dan oranye, oranye dan merah, merah dan pink (merah muda), pink dan biru, dan seterusnya.



2. Ruang pada Warna
Warna dapat dipengaruhi ruang dan bentuk, sekaligus juga mempengaruhi kesan yang disampaikan pada warna. misalnya, coba berikan warna yang sama pada dua buah bentuk yang berbeda (lingkaran dan garis). Pada lingkaran, warna akan terlihat lebih terang sedangkan pada garis akan terlihat lebih gelap. Hal ini disebabkan besar ruang pada lingkaran lebih luas daripada garis, sehingga mata menangkap sebuah ruang luas dengan asumsi terang, meskipun warna yang diberikan adalah warna yang sama. Ini adalah respon naluriah pada mata dalam menyikapi suatu kesan pada sebuah visual.



3. Kontras Warna
Kontras pada warna dapat dipengaruhi oleh warna lain disekitarnya. Teorinya sangat sederhana : Kontras = Gelap VS Terang. Misalnya, letakkan sebuah persegi kecil berwarna kuning diatas background berwarna hitam, maka nilai kontras akan meningkat dan persegi berwarna kuning akan dengan mudah terlihat. Sebalinknya, ganti background dengan warna putih, maka nilai kontras akan menurun dan persegi akan sulit untuk dilihat.



4. Psikologi Warna
Warna dapat mewakili karakter dan perasaan-perasaan tertentu. Misal, merah memberi kesan agresif, gairah, panas dan cepat. Hitam memberi kesan misteri, kelam, dan canggih. Dengan mempelajari psikologi warna, kita dapat menyesuaikan desain dengan target yang dituju, komunikasi visual yang efektif, dan membangun suatu kesatuan rasa kepada pembaca visual. Artikel selengkapnya tentang psikologi warna bisa disimak disini : Psikologi warna dalam pemasaran



5. Bidang Warna
Garis Outline pada sebuah bidang berfungsi sebagai pembatas warna agar tidak terlihat menyebar keselilingnya. Semakin tipis garis outline yang diberikan, maka semakin tersebar warna ke area luar bidang. Sebaliknya, semakin tebal outline, maka akan semakin tegas warna yang terdapat pada suatu bidang.